Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terjemah Kitab Fathul Qorib Bab Binatang Buruan dan Tanaman Tanah Haram

Terjemah Kitab Fathul Qorib Bab Binatang Buruan dan Tanaman Tanah Haram
Terjemah Kitab Fathul Qorib Bab Binatang Buruan dan Tanaman Tanah Haram


Syarah Kitab Al-Ghayah wa At-Taqrib Matan Abu Syuja telah diberikan penjelasan (syarah) oleh para ulama, salah satunya adalah kitab Fathul Qarib al-Mujib atau al-Qaulul Mukhtar fi Syarah Ghayah al-Ikhtishar karya Syaikh Muhammad bin Qasim al-Ghazziy (918 H / 1512 M). Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Qasim bin Muhammad bin Muhammad al-Ghazi al-Qahiri as-Syafi'i. Beliau lebih dikenal dengan "Ibn al-Gharabili". Beliau lahir di bulan Rajab 859 H/1455 M di Gaza, Palestina dan di kota inilah beliau memulai kehidupan. Tepatnya pada hari Rabu, 6 Muharram 918 H/1512 M beliau wafat.

Dalam kitab fathul qorib al-mujib ini dibahas tentang fiqih Mazhab Imam Syafi'i terdiri dari muqaddimah dan pembahasan ilmu fiqih yang secara garis besar terdiri atas empat bagian, yaitu tentang cara pelaksanaan ibadah, muamalat, masalah nikah, dan kajian hukum Islam yang berbicara tentang kriminalitas atau jinayat

berikut Terjemah Bab Binatang Buruan dan Tanaman Tanah Haram Kitab Fathul Qorib teks arab berharakat disertai translate arti bahasa indonesia

Binatang Buruan dan Tanaman Tanah Haram

(وَلَا يَجُوْزُ قَتْلُ صَيْدِ الْحَرَمِ) وَلَوْ كَانَ مُكْرَهًا عَلَى قَتْلِهِ

Tidak diperkenankan membunuh binatang buruan tanah Haram, walaupun ia dipaksa untuk membunuhnya.

وَلَوْ أَحْرَمَ ثُمَّ جُنَّ فَقَتَلَ صَيْدًا لَمْ يَضْمَنْهُ فِيْ الْأَظْهَرِ

Seandainya ada seseorang yang melakukan ihram kemudian gila, lalu ia membunuh binatang buruan, maka ia tidak wajib menggantinya menurut pendapat al adhhar.

(وَلَا) يَجُوْزُ (قَطْعُ شَجَرَةٍ) أَيِ الْحَرَمِ

Tidak boleh memotong tanaman tanah Haram.

وَيَضْمَنُ الشَّجَرَةَ الْكَبِيْرَةَ بِبَقَرَةٍ وَالصَّغِيْرَةَ بِشَاةٍ كُلٌّ مِنْهُمَا بِصِفَةِ الْأُضْحِيَةِ

Dan ia wajib mengganti tanaman yang besar dengan satu ekor sapi, dan tanaman yang kecil dengan satu ekor kambing, masing-masing dari keduanya harus memenuhi kriteria hewan kurban.

وَلَايَجُوْزُ أَيْضًا قَطْعُ وَلَا قَلْعُ نَبَاتِ الْحَرَمِ الَّذِيْ لَا يَسْتَنْبِتُهُ النَّاسُ بَلْ يَنْبُتُ بِنَفْسِهِ

Dan juga tidak boleh memotong dan mencabut tanaman tanah Haram yang tidak ditanam oleh manusia, bahkan tumbuh sendiri.

أَمَّا الْحَشِيْشُ الْيَابِسُ فَيَجُوْزُ قَطْعُهُ لَا قَلْعُهُ

Adapun rumput yang kering, maka diperkenankan memotongnya tidak mencabutnya.

(وَالْمُحِلُّ) بِضَمِّ الْمِيْمِ أَيِ الْحَلَالُ (وَالْمُحْرِمُ فِيْ ذَلِكَ) الْحُكْمِ السَّابِقِ (سَوَاءٌ)

 Seorang muhil, dengan terbaca dlammah huruf mimnya, maksudnya orang yang halal, dan orang yang sedang ihram, di dalam hukum tersebut statusnya adalah sama.


Posting Komentar untuk "Terjemah Kitab Fathul Qorib Bab Binatang Buruan dan Tanaman Tanah Haram"